klik

klik
sman 20 surabaya
Snoopy Sleeping
free counters

clock

musem of surabaya

 gedung De Javasche 


Bank Jalan Garuda sore ini resmi dibuka kembali, asyik! Gedung yang pernah dijadikan kantor Bank Indonesia di tahun 1953 sampai 1973 ini bisa dijadikan lokasi wisata baru menikmati sudut-sudut kota tua di Surabaya.

De Javasche Bank dulu merupakan bank komersial terkemuka. Bank yang didirikan di Batavia 24 Januari 1828 telah membuka kantor cabangnya di Surabaya 14 September 1829 silam. Cabang di Surabaya ini merupakan kantor pertama yang menerapkan sistem perhitungan kliring antar enam bank utama.

Namun, karena keterbatasan ruang seiring dengan meningkatnya kegiatan operasional, Bank Indonesia Surabaya harus pindah dan menempati lokasi di kawasan Jalan Pahlawan.

Agar aset heritage bangsa terus lestari, gedung yang kini masuk kategori bangunan konservasi ini tidak mengalami perubahan bentuk. Pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan konservasi ini beride untuk mempertahankan bentuk pada kondisi semula. Hanya saja ditambah upaya pemeliharaan berkala, studi dan kegiatan konservasi lainnya.


kalian bisa kesini, soalnya jalannya pun gampang bangeeet. ini museum deketnya jembatan merah.


museum kesehatan/museum santet
Dari namanya saja sudah terbayang seramnya museum ini. Nama Santet yang melekat tentunya membuat merinding siapa pun yang mendengarnya.

Tak hanya itu, kesan menyeramkan juga terlihat dari beberapa benda koleksi museum yang berada di Jalan Indrapura, Surabaya, Jawa Timur, atau sekira satu kilometer arah utara Tugu Pahlawan ini.

Tempat yang dikenal dengan Museum Santet ini sebenarnya adalah Museum Kesehatan Dr Adhyatma-Depkes RI. Tempat ini juga dikenal oleh masyarakat sekitar sebagai eks Rumah Sakit Kelamin.

Sebagai Museum Kesehatan, wajar jika mengoleksi sejumlah benda-benda kesehatan baik secara tradisional maupun modern.

Namun uniknya, ada beberapa benda tradisional yang ada di museum itu yang dikenal memiliki kekuatan gaib, seperti boneka jelangkung, jengglot, hingga boneka Nini Towok, kemudian foto rontgen orang yang di badannya terdapat banyak jarum karena santet.

Tak hanya itu, beberapa benda seperti keris, batu serta kurungan bayi juga tampak menghiasi museum yang didirikan pada 1990 itu. Pengunjung yang masuk ke museum ni langsung merasakan kesan seram. Sebab, begitu masuk langsung disambut dengan pajangan boneka jelangkung.

Seperti dikenal masayarakt luas, jelangkung merupakan permainan boneka yang dimasukki oleh roh halus. Pemanggil roh akan menanyakan sebuah pertanyaan dan boneka yang sudah kerasukan roh halus tersebut akan menulis jawabannya.

Di kawasan Museum Santet ini, diketahui memiliki pancaran energi negatif yang sangat berbahaya. Yang paling berbahaya ada lima titik, sehingga masuk ke kawasan ini memang harus hati-hati.

Informasi yang berhasil dihimpun okezone, ada beberapa kejadian terkait efek dari pancaran tersebut. Pernah suatu ketika seorang wartawan televisi yang tidak bisa masuk ke dalam museum. Sebab, ketika masuk ruangan selalu saja muntah.

Bahkan, salah seorang konsultan WHO (World Health Organization) dipulangkan gara-gara gila. Dia tinggal di kamar selama beberapa hari. Bahkan ada pula yang harus meninggal karena terlalu lama tinggal di kamar tersebut.

Menurut Prof Dr Harijadi Soeprapto, salah seorang pendiri Museum Santet, aura tersebut bisa dikatakan pancaran atau gelombang yang diberinama Geo Patogen. Gelombang ini, berasal dari persilangan air di bawah tanah yang bergesakkan dengan batu.

"Di sekitar pancaran ini memang banyak dihuni makhluk halus. Nah, di kawasan museum ini sangat banyak sekali," kata dokter yang mengaku telah meneliti gelombang tersebut baik secara ilmiah maupun non-ilmiah.

Gelombang ini bisa merusak sel-sel yang ada dalam tubuh. Baik itu sel dalam otak maupun bagian tubuh yang lain. Penelitian juga pernah dilakukan beberapa paranormal dan ahli medis dari Medan dan Surabaya. 






0 komentar:

Posting Komentar

musem of surabaya

 gedung De Javasche 


Bank Jalan Garuda sore ini resmi dibuka kembali, asyik! Gedung yang pernah dijadikan kantor Bank Indonesia di tahun 1953 sampai 1973 ini bisa dijadikan lokasi wisata baru menikmati sudut-sudut kota tua di Surabaya.

De Javasche Bank dulu merupakan bank komersial terkemuka. Bank yang didirikan di Batavia 24 Januari 1828 telah membuka kantor cabangnya di Surabaya 14 September 1829 silam. Cabang di Surabaya ini merupakan kantor pertama yang menerapkan sistem perhitungan kliring antar enam bank utama.

Namun, karena keterbatasan ruang seiring dengan meningkatnya kegiatan operasional, Bank Indonesia Surabaya harus pindah dan menempati lokasi di kawasan Jalan Pahlawan.

Agar aset heritage bangsa terus lestari, gedung yang kini masuk kategori bangunan konservasi ini tidak mengalami perubahan bentuk. Pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan konservasi ini beride untuk mempertahankan bentuk pada kondisi semula. Hanya saja ditambah upaya pemeliharaan berkala, studi dan kegiatan konservasi lainnya.


kalian bisa kesini, soalnya jalannya pun gampang bangeeet. ini museum deketnya jembatan merah.


museum kesehatan/museum santet
Dari namanya saja sudah terbayang seramnya museum ini. Nama Santet yang melekat tentunya membuat merinding siapa pun yang mendengarnya.

Tak hanya itu, kesan menyeramkan juga terlihat dari beberapa benda koleksi museum yang berada di Jalan Indrapura, Surabaya, Jawa Timur, atau sekira satu kilometer arah utara Tugu Pahlawan ini.

Tempat yang dikenal dengan Museum Santet ini sebenarnya adalah Museum Kesehatan Dr Adhyatma-Depkes RI. Tempat ini juga dikenal oleh masyarakat sekitar sebagai eks Rumah Sakit Kelamin.

Sebagai Museum Kesehatan, wajar jika mengoleksi sejumlah benda-benda kesehatan baik secara tradisional maupun modern.

Namun uniknya, ada beberapa benda tradisional yang ada di museum itu yang dikenal memiliki kekuatan gaib, seperti boneka jelangkung, jengglot, hingga boneka Nini Towok, kemudian foto rontgen orang yang di badannya terdapat banyak jarum karena santet.

Tak hanya itu, beberapa benda seperti keris, batu serta kurungan bayi juga tampak menghiasi museum yang didirikan pada 1990 itu. Pengunjung yang masuk ke museum ni langsung merasakan kesan seram. Sebab, begitu masuk langsung disambut dengan pajangan boneka jelangkung.

Seperti dikenal masayarakt luas, jelangkung merupakan permainan boneka yang dimasukki oleh roh halus. Pemanggil roh akan menanyakan sebuah pertanyaan dan boneka yang sudah kerasukan roh halus tersebut akan menulis jawabannya.

Di kawasan Museum Santet ini, diketahui memiliki pancaran energi negatif yang sangat berbahaya. Yang paling berbahaya ada lima titik, sehingga masuk ke kawasan ini memang harus hati-hati.

Informasi yang berhasil dihimpun okezone, ada beberapa kejadian terkait efek dari pancaran tersebut. Pernah suatu ketika seorang wartawan televisi yang tidak bisa masuk ke dalam museum. Sebab, ketika masuk ruangan selalu saja muntah.

Bahkan, salah seorang konsultan WHO (World Health Organization) dipulangkan gara-gara gila. Dia tinggal di kamar selama beberapa hari. Bahkan ada pula yang harus meninggal karena terlalu lama tinggal di kamar tersebut.

Menurut Prof Dr Harijadi Soeprapto, salah seorang pendiri Museum Santet, aura tersebut bisa dikatakan pancaran atau gelombang yang diberinama Geo Patogen. Gelombang ini, berasal dari persilangan air di bawah tanah yang bergesakkan dengan batu.

"Di sekitar pancaran ini memang banyak dihuni makhluk halus. Nah, di kawasan museum ini sangat banyak sekali," kata dokter yang mengaku telah meneliti gelombang tersebut baik secara ilmiah maupun non-ilmiah.

Gelombang ini bisa merusak sel-sel yang ada dalam tubuh. Baik itu sel dalam otak maupun bagian tubuh yang lain. Penelitian juga pernah dilakukan beberapa paranormal dan ahli medis dari Medan dan Surabaya. 






0 komentar:

Posting Komentar

Pages

Pengikut

Total Tayangan Halaman

Diberdayakan oleh Blogger.

my chat